UTS 

1. Tujuan [Kembali]

  • Mengerjakan UTS mikro

2. Alat dan Bahan [Kembali]

Instrumen

  • Power Supply (baterai DC)

Baterai

    Di mulai dari pengertiannya. Baterai merupakan sebuah benda yang dapat atau bisa mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan oleh baterai tersebut sama seperti accumulator, yakni listrik searah dikatakan DC. Jumlah listrik yang dihasilkan tersebut tergantung dari seberapa besar baterai tersebut.

Hasil gambar untuk baterai 12 volt
Baterai

Fungsi Baterai:
    Sangat beragam fungsi dari baterai dalam kehidupan sehari-hari namun memiliki intinya yang sama yakni sebagai sumber energi, karena hampir pada semua alat elektronik yang sifatnya mobile juga perlu baterai sebagai sumber energi. Sebut misalnya seperti HP, senter, power bank, drone, remote TV dan AC,  dan lain sebagainya. Semua alat-alat tersebut membutuhkan baterai agar bisa bekerja.

Spesifikasi :

Pinout : 


Grafik :

  • Toggle Switch

Komponen

  • Resistor
Resistor

Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Rumus hukum ohm (V=IR)    


3. Dasar Teori [Kembali]

1. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Simbol Resistor Sebagai Berikut :


Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.


Menghitung Nilai Resistor

Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.

Kode Warna Resistor

Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :

  1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama

  2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua

  3. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga

  4. Masukkan jumlah nol dari warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan (10^n), merupakan              nilai toleransi dari resistor. 

Kode Huruf Resistor

Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.


Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :

  • R, berarti x1 (Ohm)
  • K, berarti x1000 (KOhm)
  • M, berarti x 1000000 (MOhm)

Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :

  • F, untuk toleransi 1%
  • G, untuk toleransi 2%
  • J, untuk toleransi 5%
  • K, untuk toleransi 10%
  • M, untuk toleransi 20%


Rumus Resistor

Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :

Dimana V adalah tegangan,  I adalah kuat arus, dan R adalah Hambatan


  • Mencari resistansi total dalam rangkaian dapat menggunakan :

    Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n

    Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n

Mikroprosesor 8086 menggunakan bus alamat 20-bit yang memungkinkan pengalamatan hingga 1 MB memori. Namun, perangkat seperti RAM, ROM, dan I/O diakses melalui ruang alamat yang lebih kecil, sehingga diperlukan rangkaian decoder untuk memetakan setiap perangkat ke bagian tertentu dari ruang alamat.

  • IC 74LS138 digunakan sebagai decoder untuk memetakan ruang alamat ke perangkat memori dan I/O. Rangkaian decoder ini memastikan bahwa hanya satu perangkat yang diaktifkan dalam satu waktu berdasarkan alamat yang diberikan oleh CPU.
  • PPI (8255) digunakan sebagai interface antara mikroprosesor dengan perangkat eksternal seperti switch dan LED.
  • PIT (8253) digunakan untuk menghasilkan interval waktu yang tepat untuk berbagai fungsi pengontrolan.
  • PIC (8259) bertugas mengelola interrupt dari berbagai perangkat eksternal, yang dapat diteruskan ke mikroprosesor untuk diproses.


Langkah-langkah Rancangan dan Simulasi:

  1. Pemetaan Alamat Memori dan I/O:

    • Tentukan alamat memori untuk RAM, ROM, dan I/O berdasarkan desain sistem.
    • Alokasikan alamat seperti:
      • RAM-0 (00000h-007FFh)
      • RAM-1 (00800h-017FFh)
      • ROM (F8000h-FFFFFh)
      • I/O (PPI, PIT, PIC) di ruang alamat I/O (08000h ke atas).
  2. Rancangan Rangkaian Decoder:

    • Gunakan IC 74LS138 untuk mendekode alamat dari bus mikroprosesor.
    • Sambungkan output decoder ke pin chip enable (CE) dari RAM, ROM, dan I/O devices.
  3. Simulasi Operasi Memori dan I/O:

    • Buat skema rangkaian di software simulasi seperti Proteus atau TINA.
    • Hubungkan logic probe pada jalur data dan address bus untuk memantau operasi read/write.
    • Simulasikan operasi input switch dan output LED melalui PPI 8255.
  4. Pengujian Sinyal Read/Write:

    • Gunakan logic state untuk memastikan sinyal read/write bekerja dengan baik pada setiap perangkat memori dan I/O.
    • Verifikasi bahwa RAM-0, RAM-1, ROM, PPI, PIT, dan PIC diaktifkan hanya pada alamat yang sesuai.
  5. Skema Simulasi:

    • Gambar skema rangkaian lengkap menggunakan Proteus.
    • Skema Umum:
      • Mikroprosesor 8086 terhubung ke memori dan I/O melalui address bus, data bus, dan control bus.
      • Decoder (74LS138) mendekode alamat untuk menentukan perangkat mana yang diaktifkan.

4. Rangkaian [Kembali]

NOMOR 1


RANGKAIAN








NOMOR 2






RANGKAIAN





NOMOR 3





RANGKAIAN





5. Video [Kembali]







6. Download File [Kembali]

Rangkaian Nomor 1 Klik Disini

Rangkaian Nomor 2 Klik Disini

Rangkaian Nomor 3 Klik Disini




Terima Kasih Telah membaca










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 1